Author: dr. Ni Wayan Kertiasih, Sp.KJ
Indonesian
English
Indonesian
Belakangan ini kejadian self harm banyak kita temukan disekitar kita. Barangkali teman teman yang sedang membaca artikel ini barangkali?
Hal ini menimbulkan pertanyaan dibenak kita
- Apa yang membuat seseorang melukai dirinya sendiri?
- Lalu bagaimana cara agar dapat berhenti dari perilaku ini?
- Bagaimana ya caranya membantu teman teman kita tersebut?
Mari kita belajar untuk memahami apa yang mereka rasakan dan mengurangi penghakiman terhadap mereka.
Self harm disebut juga dengan non suicidal self injury (NSSI). Self harm ini merupakan suatau tindakan atau perilaku melukai diri. Ada berbagai macam bentuk dari self harm ini mulai dari menyayat misalnya menyayat daerah pergelangan tangan atau paha, mencubit, memukul, membenturkan diri, hingga melakukan pelaparan diri atau disebut juga starving dan masih banyak lagi. Intinya bahwa tindakan self harm ini merupakan tindakan yang disengaja melalui penggunaan benda tajam, perilaku kekerasan sampai aktivitas yang merusak tubuh sehingga pada akhirnya menyebabkan kesehatan tubuh menjadi turun atau bahkan memburuk.
Apa yang membuat seseorang memiliki pemikiran untuk melakukan self harm?
Begitu banyak faktor yang melatar belakangi tindakan tersebut. Masing masing individu tentu memiliki alasannya tersendiri. Pada umumnya seseorang yang melakukan self harm merupakan bentuk ekspresi emosi dari rasa negative seperti marah, kecewa, marah, takut. Selain itu self harm merupakan salah satu bentuk “teriakan” minta tolong dari seseorang, pelarian dari perasaan “kosong” dan butuh merasakan sesuatu hingga merupakan salah satu cara mereka untuk mengelola stress. Pemicu dari tindakan ini juga beraneka ragam misalnya saja suatu hubungan dengan orang terdekat yang buruk (apakah itu orang tua, pacar, atau hubungan pertemanan). Tidak jarang hubungan traumatis dimasa lalu, persepsi yang negative terhadap diri sendiri, mekanisme mengelola emosi dan stress yang kurang tepat hingga adanya gangguan psikis seperti gangguan kepribadian ambang atau (borderline personality disorder) juga stressor dari self harm tersebut.
Banyak Tanya dibenak kita apa yang biasanya dirasakan setelah melakukan self harm?
Perasaan lega, gangguan mood, merasa bersalah dan menyesal merupakan beberapa hal yang dirasakan oleh individu yang melakukan hal tersebut. Hal ini membuat tindakan ini menjadi sebuah “siklus”. Setelah merasa lega, gangguan mood kemudian muncul perasaan bersalah dan menyesal setelah melihat luka ditubuh yang pada akhirnya justru melakukan tindakan self harm kembali untuk menghilangkan perasaan negative tersebut. Self harm ini juga dapat berlanjut menjadi percobaan bunuh diri ataupun berbarengan dengan perubahan suasana perasaan yang ekstrim sehingga dapat kambuh sewaktu waktu. Hal ini juga penting untuk kita perhatikan.
How to stop it?
Beberapa hal yang dapat dilakukan mulai dari mengidentifikasi faktor pemicu kejadian self harm, menyelesaikan isu isu terkait stressor tersebut sehingga secara perlahan dapat menurunkan fokus seseorang terhadap tindakan self harm.
Mengalihkan pikiran juga merupakan alternatif lain yang dapat dicoba. Terdengar mudah? Tentu tidak semudah mengucapkannya karena begitu banyak tantangan yang harus dihadapi. Diperlukan kesadaran penuh dari indivisu bahwa self harm berasal dari pikiran terkait dengan konsep diri, masa lalu, masa depan ataupun relasi. Sangat penting untuk mengetahui mana yang paling berperan dalam memicu self harm sehingga dapat diselesaikan secara perlahan lahan. Ketika stressor yang memicu tindakan self harm sudah kita ketahui, maka kita dapat melakukan beberapa kegiatan preventif. Contohnya kalau dulu seseorang otomatis langsung mengambil benda benda tajam disekitarnya, coba deh kita hening dan diam sejenak, duduk, mengatur nafas dengan merasakan aliran udara yang masuk dan keluar melalui hidung dan sebisa mungkin mencari aktivitas lain yang tidak berbahaya misalnya menulis journaling. Menulis merupakan suatu bentuk ekspresi emosi yang lebih positif.
Jika teman teman yang saat ini berjuang melawan self harm mengalami kesulitan, yuk jangan malu mencari pertolongan ke professional baik psikiater ataupun psikolog terdekat.
Selain mencari bantuan mental health professional, ada beberapa cara lain yang bisa dicoba untuk dilakukan misalnya mencurahkan perasaan kepada orang yang bisa dipercaya (bisa orang terdekat seperti orang tua atu professional), temukan dukungan sosial untuk dirimu, menjalani hobi atau aktivtas yang disenangi.
Lalu apa yang bisa kita lakukan jika ternyata orang terdekat atau yang kita sayangi melakukan self harm? Dengarkan mereka, bantu mereka untuk tidak melakukan self harm dalam menghadapi berbagai macam masalah dan mempelajari secara bersama sama bagaimana mencegah tindakan tersebut sebagai bentuk support kita dan tawarkan pula bantuan ke professional. Menangani self harm memerlukan kerja sama yang kuat antara orang yang melakukan, orang terdekat dan professional kesehatan mental.
Jadi, memiliki relasi yang suportif dapat membantu orang dengan self harm bangkit dan melihat perspektif lain dari suatu relasi, termasuk belajar menyelesaikan masalah dengan orang lain.
Semangat untuk bangkit dan pulih!
English
Recently, we have found many incidents of self-harm around us. Maybe friends often read articles about self-harm around us. Maybe friends are reading this article?
This raises a question in our minds:
- What makes someone hurt himself?
- So how do you stop this behavior
- How can we help our friends?
Let’s learn to understand their feelings and reduce our judgment of them.
Self-harm is also known as non-suicidal self-injury (NSSI). Self-harm is the act or behavior of self-injury. There are various forms of self-harm, ranging from slashing, for example, the wrist or thigh area, to pinching, hitting, and banging oneself, to starving oneself, also called “hunger,” and many more. In essence, this act of self-injury is an intentional act through the use of sharp objects, violent behavior, to engage in activities that damage the body, so that in the end it causes the body’s health to decline and even worsen.