Author: dr. Anak Agung Dwi Ratih Arningsih M. Biomed., Sp.KJ
Indonesian
English
Indonesian
Setiap orangtua tentu ingin melihat anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Banyak tantangan yang dihadapi orang tua untuk dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Autis merupakan salah satu kondisi anak berkebutuhan khusus dimana memiliki gangguan perkembangan anak dalam hal komunikasi verbal dan non verbal serta adanya interaksi sosial yang terganggu. Ini terlihat jelas diusia anak 1-2 tahun. Adanya hambatan dalam komunikasi dan sosial itu yang membuat pola pengasuhan yang dibutuhkan tentu juga berbeda.
Bagaimana cara kita mendeteksi adanya autis pada anak ?
Ada beberapa gejala yang ditunjukkan anak sejak usia 18 bulan hingga 6 tahun, yaitu diantaranya :
1. Tidak mampu mengoceh di usia 12 bulan
2. Tidak ada gerakan tubuh seperti menunjuk jari kepada sesuatu benda, mainan atau makanan, melambaikan tangan, mencoba menggapai sesuatu, meniru gerakan orang lain di usia 12 bulan.
3. Tidak mampu mengucapkan satu kata seperti mama, papa di usia 16 bulan
4. Tidak mampu mengucapkan 2 kata seperti “mau makan, ayo sini “ secara spontan di usia 24 bulan
5. Hilangnya kemampuan berbahasa atau interaksi yang telah dicapai sebelumnya
Orang tua terkadang baru menyadari bahwa kemampuan anak mengalami hambatan komunikasi saat anak mulai memasuki sekolah PAUD, disaat anak mulai berinteraksi sosial. Anak cenderung menyendiri, mudah marah dan ada perilaku agresif yang muncul terhadap teman sebayanya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam pengasuhan anak autis antara lain :
1. Pelajari tentang gangguan autis
Orang tua terutama ibu yang berperan banyak dalam pengasuhan sebaiknya mengetahui dahulu tentang apa itu autis. Hal ini akan membantu untuk memahami kondisi anak, dan siap untuk mengambil suatu keputusan yang tepat bagi anak.
2. Mengajarkan anak untuk melakukan kontak mata saat berbicara dengan anda.
3. Menciptakan area bermain yang aman dan menggunakan satu jenis aktifitas yang membutuhkan ketekunan hingga selesai. Hal ini untuk membuat anak mampu bertahan dan fokus pada jenis aktivitas hingga selesai.
4. Orang tua diharapkan mampu merespon dengan cepat terhadap anak, mendengarkan, bersikap hangat dan positif, dan hindari untuk marah berteriak atau mengkritik anak.
5. Berikan pujian terhadap anak untuk meningkatkan interaksi positif.
6. Berikan instruksi kepada anak sesuai level perkembangannya, untuk perilaku yang penting saja serta berulang-ulang untuk meningkatkan kepatuhan dan komunikasi dari anak.
7. Melatih komunikasi anak dengan mengucapkan kata dengan diikuti gerakan, simbul atau warna untuk menjalin komunikasi dan pemahaman anak.
Bagi orang tua tentunya memerlukan waktu dan juga pemahaman yang baik untuk dapat melakukan pengasuhan yang tepat, apabila memerlukan kesulitan diharapkan untuk tidak menunda menemui Psikiater di Pusat layanan kesehatan.
English